Awal Menuju Allah
Masalah pertama yang harus disadari orang dewasa adalah bahwa ia punya Tuhan Yang memerintah dan melarang serta mengganjar dan menghukum. Ia harus menghindari hukuman-Nya dengan menaati-Nya dan menjauhi maksiat. Ini ditegaskan-Nya dalam firman: "Maka segeralah kembali kepada [menaati] Allah" (QS. Al-Dzariyat [51]: 50.
Mendekati Allah hanya bisa dilakukan dengan mematuhi perintah dan menjauhi larangan. Cara mematuhi perintah dan menjauhi larangan bisa diketahui dengan mempelajari syariah. Seseorang harus mempelajari syariah untuk mengetahui berbagai perbuatan maksiat---baik lahir maupun batin, supaya ia bisa menghindarinya. Dengan mempelajari itu pun ia dapat mengetahui beragam kewajiban---baik lahir maupun batin, supaya ia bisa mengerjakannya sebagaimana mestinya.
Seseorang harus mempelajari rukun dan syarat shalat serta puasa, apalagi kalau sudah sampai atau mendekati waktunya. Ia tidak harus belajar zakat kecuali ketika sudah wajib mengeluarkan zakat. Ia juga tidak harus mempelajari haji dan jihad kecuali memang sudah wajib naik haji dan berjihad. Bila masih ada waktu luang, ia boleh kapan saja mempelajari kedua macam ibadah tersebut. Bila waktu sudah sempit, mendesak baginya untuk mempelajari itu. Ia juga wajib mempelajari segala faktor ketakwaan baik lahir maupun batin. Ia mesti mempelajari segenap faktor pembentuk, waktu, syarat, rukun, dan faktor perusak.
Sumber: Belajar Ikhlas (91 Niat Menemukan Nikmat Taat) | Al-Harits Al-Muhasibi
Mendekati Allah hanya bisa dilakukan dengan mematuhi perintah dan menjauhi larangan. Cara mematuhi perintah dan menjauhi larangan bisa diketahui dengan mempelajari syariah. Seseorang harus mempelajari syariah untuk mengetahui berbagai perbuatan maksiat---baik lahir maupun batin, supaya ia bisa menghindarinya. Dengan mempelajari itu pun ia dapat mengetahui beragam kewajiban---baik lahir maupun batin, supaya ia bisa mengerjakannya sebagaimana mestinya.
Seseorang harus mempelajari rukun dan syarat shalat serta puasa, apalagi kalau sudah sampai atau mendekati waktunya. Ia tidak harus belajar zakat kecuali ketika sudah wajib mengeluarkan zakat. Ia juga tidak harus mempelajari haji dan jihad kecuali memang sudah wajib naik haji dan berjihad. Bila masih ada waktu luang, ia boleh kapan saja mempelajari kedua macam ibadah tersebut. Bila waktu sudah sempit, mendesak baginya untuk mempelajari itu. Ia juga wajib mempelajari segala faktor ketakwaan baik lahir maupun batin. Ia mesti mempelajari segenap faktor pembentuk, waktu, syarat, rukun, dan faktor perusak.
Sumber: Belajar Ikhlas (91 Niat Menemukan Nikmat Taat) | Al-Harits Al-Muhasibi

No comments:
Post a Comment